Peran Building Information Modelling (BIM) di Industri Properti - Piranusa
Logo DarkLogo Light

Peran Building Information Modelling (BIM) di Industri Properti

building information modelling

Peran building information modelling (BIM) di industri properti – Perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini semakin membuat berbagai industri untuk bisa beradaptasi agar bisa mengikuti berbagai macam perkembangan. Agar bisa berada di dunia bisnis terdepan dan semakin kompetitif, harus memanfaatkan teknologi yang mana sangat membantu peran bisnis tersebut. Salah satunya dalam industri properti.

Peran teknologi dalam bidang properti tidak hanya sebatas pada website profesional dan promosi melalui sosial media saja. Namun saat ini industri properti juga dipengaruhi oleh BIM. BIM adalah building information modelling dimana menjadi teknologi dalam bidang AEC atau Arsitektur, Engineering dan juga Konstruksi. Fungsinya adalah mensimulasikan semua informasi yang ada di dalam proyek pembangunan dengan 3 dimensi.

Peran BIM di Industri Properti

Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apa saja peran building information modelling (BIM) di industri properti tersebut? Peran BIM dalam konstruksi tentunya sangat banyak. BIM menjadi penghubung antara stakeholder yang terlibat langsung dalam industri properti tersebut. Dengan mengimplementasikan BIM pihak developer, konsultan dan juga kontraktor bisa berkoordinasi dan berkomunikasi baik. Berkat BIM mereka bisa menyusun rencana yang matang sehingga menghemat waktu pengerjaan.

Peran building information modelling (BIM) di industri properti selanjutnya adalah bermanfaat dalam pre design yang merupakan desain rancangan pertama. Untuk bisa menciptakan bangunan yang kokoh dan sesuai yang diinginkan pre design ini sangat penting. Barulah dari pre design ini nantinya akan dikembangkan pada tahap selanjutnya. Contohnya seperti schematic design, detail design, dokumen konstruksi dan sebagainya.

Peran selanjutnya adalah merencanakan biaya serta tenaga kerja yang tepat. Untuk metode yang masih konvensional ini akan banyak kekeliruan terutama dalam menentukan biaya material dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan anggaran proyek yang dikeluarkan menjadi membengkak.

Menggunakan metode konvensional akan membuat timpang dalam SDM bisa terlalu banyak atau kekurangan tenaga kerja. Hal ini bisa menyebabkan proyek di industri properti ini tidak berjalan dengan lancar akibat produktivitas yang berkurang.

Yang terakhir adalah pengurang biaya seperti biaya printing dan biaya produksi gambar. Selain itu juga mampu mengurangi biaya revisi di lapangan. Dengan mengurangi biaya-biaya ini, biaya operasional bisa dikurangi.

Dalam konstruksi industri properti ini BIM akan membantu proses pembangunan proyek semakin cepat, membuat proyek konstruksi yang mana disesuaikan dengan desain. Jika dibandingkan dengan metode konvensional tentu BIM ini akan jauh lebih unggul jika digunakan dalam dunia properti. BIM ini menjadi contoh nyata penerapan teknologi di bidang properti di era revolusi Industri 4.0.

Saat ini merupakan era digital sehingga tidak mengherankan semua aspek dituntut efisiensinya. Tidak hanya dalam efisiensi biaya namun juga efisiensi waktu, SDM dan sebagainya. Orang maupun perusahaan yang bergerak di bidang industri khususnya konstruksi ini harus terus berupaya dalam hal efisiensi. Berkat peran building information modelling (BIM) di industri properti ini bisa menekan biaya dan bisa mencapai timeline proyek, sehingga bisa dikatakan bahwa teknologi BIM ini menjadi solusi yang sangat tepat bagi industri properti maupun konstruksi.

×

Halo!

Klik tombol di bawah ini untuk mengobrol dengan kami di WhatsApp atau kirim email ke [email protected]

× Hubungi Kami!